Anne Ahira
Pendiri Asian Brain Internet Marketing Center
Anne Ahira adalah anak kedua dari tiga bersaudara (semua
saudaranya perempuan) dari pasangan H. Sobur Sodikin dan Hj. Aas Asiah. Anne
Ahira biasa dipanggil “Ahira” atau “Hira” adalah seorang Internet Marketer
Dunia, lahir tanggal 28 November 1979. Keberhasilan Anne Ahira ini terhitung
langka di Indonesia, Gadis yang memmpunyai motto "Kekayaan sejati adalah apa adanya aku, bukan apa yang aku
miliki" ini sebenarnya delapan tahun yang lalu (Desember 2001), belum
tahu apa itu “e-mail.
Ahira sama sekali tidak tahu! Ahira lulusan STBA (Sekolah
Tinggi Bahasa Asing) di Bandung, dan tidak penah mengenyam pendidikan “Internet
Marketing”. Banyak media masa Indonesia mengakui kepiawaian Anne Ahira dalam
menjalan bisnis online. Pemerintah Republik Indonesia di tahun 2007 meminta
Anne Ahira menjadi pembicara APEC (Asia Pacific Cooperaion) sebagai perwakilan
Indonesia dan menjelaskan tentang Revolusi eBisnis yang sedang Ahira jalankan
di Republik Indonesia ini.
Anne Ahira mendirikan "kursus online" Internet
Marketing khusus untuk masyarakat Indonesia, Asian Brain Internet Marketing
Center. Murid-muridnya tersebar dari Sabang sampai Merauke dan sudah mencapai
ribuan dan terus bertambah setiap hari. Kurang dari 2 tahun menjalankan
Internet Marketing penghasilannya telah mencapai ribuan U$ Dollar setiap
bulannya. Perusahaan “Advance Vision Marketing America” pernah mewawancarai
Ahira tentang Internet Marketing Prophecies.
Perusahaan ini hanya memilih 8
orang internet marketer terbaik dari seluruh penjuru dunia dan Ahira adalah satu-satunya
wakil dari Asia Pasifik dan satu-satunya perempuan yang dipilih untuk wawancara
ini. “Advance Vision Marketing America”
selanjutnya menjual hasil wawancara ini seharga 97 U$ Dollar per kopi. Ahira
dikenal sebagai internet marketer sukses kelas dunia. Buku “30 Days to Internet
Marketing Success” adalah salah satu pengarangnya yang ditulis oleh 60
pengarang yang merupakan the best internet marketer sepanjang tahun 2003. Dalam
kurun waktu kurang dari 4 bulan omzet penjualan buku ini mencapai lebih dari
340.000 U$ Dollar.
Sebelum terjun ke bisnis online, Anne Ahira adalah seorang
guru. Tepatnya Guru Bahasa Inggris. Karena berasal dari keluarga sederhana,
semasa kuliahnya Ahira sempat berjualan keliling menjual buku dari rumah ke rumah.
Ahira juga pernah bekerja sebagai tukang cleaning service.
Singkat cerita setelah lulus kuliah Ahira menjadi Guru
Bahasa Inggris. Beliau juga mengajar Privat. Hasil jerih payahnya
bertahun-tahun mengantarkan Ahira bisa membeli mobil seharga hampir 200juta-an.
Suatu ketika, Ahira mendengar dari berbagi sumber bahwa
internet bisa menghasilkan uang. Mulailah Beliau mencari tahu kayak apa
internet itu. Ahira sendiri belum ngerti kayak apa internet waktu itu. Bahkan
beliau belum bisa buat email sama sekali.
Namun Ahira memiliki semangat yang tinggi untuk bisa
menghasikan uang dari internet. Mulailah beliau belajar membuat email, mencari
tahu di mana sumber informasi mencari uang dari internet. Karena waktu itu
(sekitar th 2000) belum banyak orang Indonesia yg paham internet marketing,
maka Ahira mencari sumber informasi dari luar negeri.
Berbagai program affiliate diikuti Ahira, berbagai buku
(ebook) internet marketer dunia dibelinya, termasuk segala macam software dan
kebutuhan lain untuk bisnis online. Namun Ahira waktu itu sangat sedih sekali
karena belum bisa berpenghasilan dari internet. Asetnya berupa mobil yang
senilai hampir 200 juta dijual untuk memenuhi keingintahuannya tentang internet
marketing.
Beberapa waktu kemudian, kisah sedih kembali terjadi.
Penghasilan Ahira pada tahun kedua hanya $ 8 saja. Itu adalah penghasilan
online pertamanya setelah bergelut selama 2 tahun. Kalo dirupiahkan tak lebih
dari Rp. 80.000,- Padahal modalnya sudah keluar hampir Rp. 200 juta. Haaa???
Di tengah kepedihan hati Ahira, ternyata orang tua Ahira
juga setali tiga uang. Ibu Ahira sudah mendengar kabar miring tsb, dan akhirnya
membawa Ahira ke Dokter Psikiater. Ahira dianggap mengalami gangguan jiwa
karena 'berkhayal' bisa menghasilkan uang dari internet. Setelah diperiksa,
menurut Dokter, Ahira masih normal-normal saja, sehingga setelah dilepas
akhirnya Ahira membuat komitmen sendiri. Ahira berkomitmen pada Ibunya bahwa ia
tidak akan pulang sebelum bisa membuktikan dia bisa menghasilkan uang dari
internet.
Ahira tetap "tegar' pada keyakinan dan pendiriannya.
Setelah mobilnya ludes, Ahira pun sempat menjual barang2 elektroniknya. Lalu di
kamar kostnya ia menempel cek $ 8 di dinding. Ahira berjanji tahun berikutnya
ia harus mengubah cek tersebut menjadi $ 8.000,-. Ahira yakin, kalo dia bisa
mendapat cek $ 8, maka berarti internet benar bisa menghasilkan uang. Tinggal
berjuang lagi agar bisa mengubahnya menjadi $ 8.000,-
Kini, hari-hari Ahira disibukkan dengan mengajar
murid-muridnya secara online dan offline. Beliau tidak lagi memikirkan dari
mana uang datang, karena uang terus mengalir ke rekeningnya. Bersedekah,
menyantuni anak yatim, mengangkat kehidupan keluarga, dan perbuatan mulia
lainnya jelas mengisi hari-harinya yang bahagia. Beliau sangat bercita-cita,
melalui pembelajaran di AsianBrain, bisa mencetak ribuan internet marketer
kelas dunia yang akan mengharumkan nama Indonesia.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar