Onno Widodo Purbo
Pelopor Perkembangan Internet Tanah Air
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, teknologi informasi di Indonesia kini telah mengalami banyak sekali perkembangan. Internet yang dulunya masih menjadi barang tak lazim dan sulit tersentuh pun, kini telah menjadi sebuah kebutuhan yang tidak mungkin terlepaskan dari kehidupan sehari-hari kita.
Namun apakah anda tahu, kemudahan yang dapat kita nikmati saat ini tentunya tidak terlepas dari peran dan usaha para pakar dunia teknologi yang dahulu menjadi pelopor masuknya internet dan juga berkembangnya teknologi yang memudahkan hidup kita. Dan salah satu tokoh yang sangat berjasa hingga masuknya layanan internet di Indonesia adalah Onno Widodo Putro.
Mungkin kebanyakan dari anda masih awam tentang sosok berjasa di bidang internet dan teknologi Indonesia ini bukan. Nah berikut ini merupakan ringkasan kisah dan profil dari Onno W. Purbo sang pelopor perkembangan internet tanah air.
Kehidupan Pribadi Onno Widodo Purbo
Lahir dan besar di kota kembang Bandung, Onno merupakan putra dari seorang professor lingkungan hidup dari universitas ITB yaitu Bapak Hasan Poerbo. Ia adalah sulung dari 3 adik yaitu Heru Wibowo Poerbo, Lita Widayanto Poerbo, dan Benyamin Wirawan Poerbo. Berkat bimbingan dan juga arahan dari sang ayah, Onno tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya mempunyai kemampuan yang baik dalam bidang yang ia tekuni namun juga mempunyai semangat berbagi yang tiada henti seperti yang sering di pesan kan oleh sang ayah.
Lulus dari sekolah menengah atas di bandung, ia melanjutkan pendidikannya di universitas tempat ayahnya menjadi dosen yaitu ITB. Onno yang memang telah memiliki ketertarikan di bidang teknologi akhirnya memutuskan untuk mengambil jurusan teknik elektro. Tidak disangka dengan bakat dan juga kemampuan nya yang sangat mumpuni, ia bisa lulus dengan predikat lulusan terbaik.
Hal tersebut juga lah yang mengantarkan dirinya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S2 nya di Universitas McMaster Kanada. Di sana ia mengambil bidang semi konduktor laser. Pun langkah sang pelopor internet Indonesia tidak hanya sebatas S2. Ia melanjutkan studi Ph.D nya dalam bidang teknologi rangkaian terintergrasi untuk satelit di Universitas Waterloo, Kanada dan lulus pada tahun 1994.
Perjalanan Karir Onno W. Purbo
Karir Onno Widodo Purbo dimulai dengan menjadi pengajar di almamaternya sendiri, ITB. Namun yang menarik adalah ketika ia menjadi dosen pada jurusan teknik elektro, secara pangkat struktural, ia yang sudah lama mengabdi di sana ternyata tidak juga mendapat kepangkatan yang cukup tinggi, hingga akhir karir nya yang pada waktu itu sebagai kepala perpustakaan pusat ITB, ia hanya berpredikat sebagai pegawai golongan III-B.
Hingga akhir nya pada tahun 2000, ia memutuskan untuk tidak lagi menjadi PNS dan diberhentikan secara “terhormat” dari mantan universitasnya tersebut. Namun mungkin memang jalan hidupnya telah menggariskan berbeda, selepas keluar ia malah merasa menemukan kehidupan yang sebenarnya sebagai seorang penulis dan penyuluh di berbagai acara dan diskusi yang membahas mengenai dunia internet dan teknologi.
Hingga kini sudah tidak terkira lagi banyaknya karya dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk hasil terapan teknologi yang berhasil ia ciptakan. Sebut saja salah satu temuan di bidang teknologi yang bernama Wajanbolic. Alat tersebut mempunyai fungsi sebagai penguat sinyal dan jarak jangkauan wireless LAN. Namun yang unik adalah komponen penyusun dari alat tersebut merupakan barang barang yang lazim dan mudah didapatkan bahkan oleh kalangan bawah.
Jadilah alat tersebut sebagai salah satu terapan teknologi populer yang sangat merakyat di Indonesia, dan lebih lagi semua hasil karya yang berhasil ia telurkan dapat dengan mudah dibuat oleh siapa saja yang ingin mengetahuinya lebih dalam. Karena Onno memang membawa semangat berbagi dan juga ingin memajukan teknologi yang terjangkau bagi semua lapisan kalangan masyarakat.
Onno juga merupakan tokoh dibalik beberapa program yang berfokusa pada pengembangan teknologi seperti program RT/ RW-Net, Asia Internet Interconnection Intiatives (AI3) Project yang merupakan kerjasama dengan akademisi Jepang dan juga sebuah program yang bertujuan merangkaikan sedikitnya 20 unit perpustakaan di seluruh Indonesia, program tersebut bernama Knowledge Management Research Group (KMRG). Dari banyaknya torehan hasil karya nyatanya tersebut, Onno telah mendapatkan sejumlah penghargaan tidak hanya dari dalam namun juga dari dunia internasional.
Jika ditanya tentang cita cita tertingginya, pria rendah hati tersebut menyatakan ingin menciptakan jalur komunikasi yang mudah dan murah bagi masyarakat, bahkan tanpa biaya sama sekali. Mimpi yang tentunya juga menjadi harapan bagi semua rakyat Indonesia.
· Nama Lengkap : Onno Widodo Purbo
· Nama Panggilan : Onno / Purbo
· Profesi : Penulis, Penyuluh Teknologi
· Tempat Lahir : Bandung, Jawa Barat
· Tanggal Lahir : 17 Agustus 1962
· Akun Sosial Media :www.facebook.com/onno.w.purbo, www.twitter.com/onnowpurbo
Sumber: https://www.maxmanroe.com
Kevin Systrom dan Mike Krieger
Pendiri Instagram, Aplikasi Photo Sharing Terpopuler Di Dunia
Disadari atau tidak, salah satu fenomena kebutuhan masyarakat internet saat ini adalah berbagi foto. Kebiasaan mengambil foto dalam segala suasana kemudian share di dunia maya tentu sudah menjadi hal yang biasa bahkan menjadi penting bagi beberapa orang. Tujuannya akan sangat beragam, ada yang digunakan sebagai media narsis semata dan ada yang digunakan untuk mendukung pekerjaan seperti halnya memanjang produk jualan online.
Fenomena tersebut tentunya menjadi pemicu makin berkembangnya aplikasi atau layanan berbagi foto atau photo sharing di internet. Seperti salah satunya, aplikasi foto sharing paling populer di dunia saat ini, Instagram.
Instagram sudah digunakan oleh jutaan pengguna smartphone lintas OS, mulai dari Android, iOS, hingga Windows 8. Dan setelah akhirnya diakuisisi oleh Facebook dengan harga Rp 9,1 Triliun, popularitas Instagram nampaknya semakin luar biasa. Namun apakah anda tahu siapakah sosok dibalik kesuksesan besar Instagram? Ialah Kevin Systrom, sang penggagas Instagram. Bersama rekan sejawatnya, Mike Krieger, ia membangun Instagram mulai dari nol hingga menjadi fenomena seperti saat ini.
Kevin Systrom
Kevin Systrom lahir di sebuah kota bernama Holliston di wilayah Massacahusetts, Amerika Serikat. Ia merupakan putra dari ayahnya Douglas Systrom yang seorang kepala SDM dan ibunya Diane yang bekerja sebagai marketing eksekutif. Ia tumbuh dalam lingkungan yang cukup akrab dengan dunia teknik dan internet.
Selain ayahnya yang juga cukup mengerti dunia teknik, keluarganya juga memberikan dukungan positif terhadap ketertarikan Kevin. Dukungan tersebut tentunya yang telah membangun pribadi Kevin menjadi sosok yang kreatif serta visioner terhadap ide-ide baru.
Ia yang memang punya ketertarikan dalam dunia teknik tentu saja tidak bimbang lagi ketika memutuskan untuk melanjutkan studinya ke Universitas Stanford mengambil jurusan Management Science and Engineering. Saat duduk di bangku kuliah inilah peluang yang didapatkan Kevin makin terbuka lebar. Bahkan ia pernah mencicipi menjadi bagian dari beberapa perusahaan teknologi ternama seperti Odeo, Google dan Nextstop.
Biodata Singkat Kevin Systrom
· Nama lengkap : Kevin Systrom
· Tempat, Tanggal Lahir : Holliston, 30 Desember 1983
· Kebangsaan : Amerika Serikat
· Pendidikan : Universitas Stanford mengambil – Management Science and Engineering
· Twitter : https://twitter.com/kevin
Mike Krieger
Mike Krieger pernah menjadi master jurusan interaksi manusia komputer dari universitas Stanford pada tahun 2008 dan pernah magang di Microsoft. Selain itu dirinya juga pernah bekerja di Mountain View yaitu perusahaan pengembang aplikasi Meebo dalam waktu 17 bulan. Mike Krieger menemukan instagram pada tahun 2010 bersama temennya Kevin.
Menciptakan Perusahaan Sendiri
Pengalam Kevin memang banyak sewaktu bekerja di beberapa perusahaan startup, hal tersebut membuat dirinya berpikir untuk mengembangkan dan membangun perusahaan sendiri. Kemudia saat itu dia menciptakan aplikasi yang bernama Burbn yang akan berubah menjadi jejaring sosial Instagram.
Pada awal perkembangannya memang Burbn Inc mengkhususkan pada HTML 5 Mobile. Untuk versi yang pertamanya dari Burbn akan siap diluncurkan dan bisa digunakan pada iPhone namun dengan adanya fitur yang terlalu banyak sehingga kurang menarik. Pada akhirnya Mike dan Kevin memutuskan fokus pada aplikasi foto agar mempunyai keunikan tersendiri dari facebook yang ketika itu menjadi saingan mereka.
Perjalanan Karir Kevin Systrom
Dengan kemampuannya yang mumpuni, ia pernah dipercaya untuk menjadi bagian dari beberapa perusahaan teknologi informasi besar. Batu pijakan pertama Kevin adalah manakala dirinya bergabung dengan start-up Odeo. Bagi anda yang belum tahu, Odeo adalah cikal bakal dari perusahaan micro blogging Twitter. Disana ia mendapatkan banyak pengalaman, baik dalam bidang managemen teknik yang ia dalami juga mengenai inspirasi dunia internet yang ia dapatkan dari staff Odeo seperti Jack Dorsey sang empunya Twitter.
Dari sini perjalanan pun berlanjut, ia kemudian melompat ke perusahaan IT raksasa Google Inc. Disana ia ditunjuk menduduki posisi yang cukup strategis sebagai manajer pemasaran produk Google. Disana ia membawahi beberapa layanan seperti Gmail, Google Doc dan beberapa layanan yang lain.
Namun ternyata posisi yang ia dapatkan saat ini belum bisa memuaskan hasrat terdalamnya. Ia ingin memiliki perusahaan IT nya sendiri. Dan iya sedang dalam jalan besar membangun perusahaannya.
Kevin Systrom dan Instagram
Dalam sela-sela pekerjaannya di perusahan lain, ia sebenarnya telah mengembangkan sebuah aplikasi bernama Burbn. Burbn yang merupakan cikal bakal dari Instagram adalah aplikasi mobile yang memungkinkan penggunanya menyertakan lokasi dari foto yang di upload. Disamping itu, aplikasi tersebut juga memungkinkan untuk membuat catatan serta profile menarik lain.
Pengembangan Burbn ternyata membawa Kevin bertemu dengan seorang penggemar Burbn yang juga seorang programmer yaitu Mike Krieger. Dan beranjak dari pertemuan di sebuah seminar kampus, Kevin dan Mike tidak butuh waktu lama untuk saling menyatukan ide. Hingga lahirnya keinginan untuk membuat aplikasi sendiri.
Setelah cukup banyak diskusi berdua, mereka akhirnya memutuskan untuk mengembangkan Burbn yang semula lebih berfokus pada location tagging menjadi aplikasi murni photo sharing yang memungkinkan seseorang untuk meng-upload, meng-edit dan membagikannya dengan mudah dan cepat.
Setelah masa pengembangan, akhirnya lahirlah aplikasi ciptaan mereka berdua yang diberi nama Instagram. Insta diambil dari kata Instan yang bermakna mudah, sedangkan gram diambil dari kata telegram yang bermakna pengiriman sesuatu dengan cepat. Berharap bahwa Instagram bisa menjadi pilihan orang untuk meng-upload, mengedit dan men-share foto mereka dengan lebih mudah dan cepat.
Kesuksesan Instagram
Tanggal 6 Oktober 2010 merupakan tanggal bersejarah bagi Kevin dan Mike. Tepat pada tengah malam, mereka resmi mendaftarkan aplikasi Instagram ke Apple Apps Store. Dengan berharap harap cemas pun, mereka menunggu perkembangan dari aplikasi ciptaan mereka. Tidak disangka hanya dalam 1 jam saja, aplikasi Instagram menunjukkan angka terunduh lebih dari 10 ribu kali.
Hingga akhir bulan sejak peluncurannya, Instagram telah didownload ratusan ribu kali. Hal ini merupakan catatan positif bagi aplikasi pendatang baru seperti Instagram saat itu. Tidak butuh waktu lama hingga kepopuleran Instagram bergaung di dunia internet. Hingga saat ini, Instagram yang juga telah masuk sebagai aplikasi Android dan Windows phone dapat mendapatkan perhatian jutaan pengguna setianya.
Puncaknya adalah manakala pada awal bulan April 2012, Facebook resmi meminang Instagram sebagai bagian perusahaan social media terbesar tersebut. Nilai transaksinya terbilang mencengangkan yaitu mencapai Rp 9,1 triliun rupiah!
Visi kedepan yang dibawa oleh Kevin Systrom membuat dirinya mampu menangkap peluang yang mungkin tidak bisa dilihat oleh orang lain. Selain kemampuan yang ia miliki, kreatifitas juga menjadi kunci kesuksesannya. Be inspired.
Anne Ahira
Pendiri Asian Brain Internet Marketing Center
Anne Ahira adalah anak kedua dari tiga bersaudara (semua saudaranya perempuan) dari pasangan H. Sobur Sodikin dan Hj. Aas Asiah. Anne Ahira biasa dipanggil “Ahira” atau “Hira” adalah seorang Internet Marketer Dunia, lahir tanggal 28 November 1979. Keberhasilan Anne Ahira ini terhitung langka di Indonesia, Gadis yang memmpunyai motto "Kekayaan sejati adalah apa adanya aku, bukan apa yang aku miliki" ini sebenarnya delapan tahun yang lalu (Desember 2001), belum tahu apa itu “e-mail.
Ahira sama sekali tidak tahu! Ahira lulusan STBA (Sekolah Tinggi Bahasa Asing) di Bandung, dan tidak penah mengenyam pendidikan “Internet Marketing”. Banyak media masa Indonesia mengakui kepiawaian Anne Ahira dalam menjalan bisnis online. Pemerintah Republik Indonesia di tahun 2007 meminta Anne Ahira menjadi pembicara APEC (Asia Pacific Cooperaion) sebagai perwakilan Indonesia dan menjelaskan tentang Revolusi eBisnis yang sedang Ahira jalankan di Republik Indonesia ini.
Anne Ahira mendirikan "kursus online" Internet Marketing khusus untuk masyarakat Indonesia, Asian Brain Internet Marketing Center. Murid-muridnya tersebar dari Sabang sampai Merauke dan sudah mencapai ribuan dan terus bertambah setiap hari. Kurang dari 2 tahun menjalankan Internet Marketing penghasilannya telah mencapai ribuan U$ Dollar setiap bulannya. Perusahaan “Advance Vision Marketing America” pernah mewawancarai Ahira tentang Internet Marketing Prophecies.
Perusahaan ini hanya memilih 8 orang internet marketer terbaik dari seluruh penjuru dunia dan Ahira adalah satu-satunya wakil dari Asia Pasifik dan satu-satunya perempuan yang dipilih untuk wawancara ini. “Advance Vision Marketing America” selanjutnya menjual hasil wawancara ini seharga 97 U$ Dollar per kopi. Ahira dikenal sebagai internet marketer sukses kelas dunia. Buku “30 Days to Internet Marketing Success” adalah salah satu pengarangnya yang ditulis oleh 60 pengarang yang merupakan the best internet marketer sepanjang tahun 2003. Dalam kurun waktu kurang dari 4 bulan omzet penjualan buku ini mencapai lebih dari 340.000 U$ Dollar.
Sebelum terjun ke bisnis online, Anne Ahira adalah seorang guru. Tepatnya Guru Bahasa Inggris. Karena berasal dari keluarga sederhana, semasa kuliahnya Ahira sempat berjualan keliling menjual buku dari rumah ke rumah. Ahira juga pernah bekerja sebagai tukang cleaning service.
Singkat cerita setelah lulus kuliah Ahira menjadi Guru Bahasa Inggris. Beliau juga mengajar Privat. Hasil jerih payahnya bertahun-tahun mengantarkan Ahira bisa membeli mobil seharga hampir 200juta-an.
Suatu ketika, Ahira mendengar dari berbagi sumber bahwa internet bisa menghasilkan uang. Mulailah Beliau mencari tahu kayak apa internet itu. Ahira sendiri belum ngerti kayak apa internet waktu itu. Bahkan beliau belum bisa buat email sama sekali.
Namun Ahira memiliki semangat yang tinggi untuk bisa menghasikan uang dari internet. Mulailah beliau belajar membuat email, mencari tahu di mana sumber informasi mencari uang dari internet. Karena waktu itu (sekitar th 2000) belum banyak orang Indonesia yg paham internet marketing, maka Ahira mencari sumber informasi dari luar negeri.
Berbagai program affiliate diikuti Ahira, berbagai buku (ebook) internet marketer dunia dibelinya, termasuk segala macam software dan kebutuhan lain untuk bisnis online. Namun Ahira waktu itu sangat sedih sekali karena belum bisa berpenghasilan dari internet. Asetnya berupa mobil yang senilai hampir 200 juta dijual untuk memenuhi keingintahuannya tentang internet marketing.
Beberapa waktu kemudian, kisah sedih kembali terjadi. Penghasilan Ahira pada tahun kedua hanya $ 8 saja. Itu adalah penghasilan online pertamanya setelah bergelut selama 2 tahun. Kalo dirupiahkan tak lebih dari Rp. 80.000,- Padahal modalnya sudah keluar hampir Rp. 200 juta. Haaa???
Di tengah kepedihan hati Ahira, ternyata orang tua Ahira juga setali tiga uang. Ibu Ahira sudah mendengar kabar miring tsb, dan akhirnya membawa Ahira ke Dokter Psikiater. Ahira dianggap mengalami gangguan jiwa karena 'berkhayal' bisa menghasilkan uang dari internet. Setelah diperiksa, menurut Dokter, Ahira masih normal-normal saja, sehingga setelah dilepas akhirnya Ahira membuat komitmen sendiri. Ahira berkomitmen pada Ibunya bahwa ia tidak akan pulang sebelum bisa membuktikan dia bisa menghasilkan uang dari internet.
Ahira tetap "tegar' pada keyakinan dan pendiriannya. Setelah mobilnya ludes, Ahira pun sempat menjual barang2 elektroniknya. Lalu di kamar kostnya ia menempel cek $ 8 di dinding. Ahira berjanji tahun berikutnya ia harus mengubah cek tersebut menjadi $ 8.000,-. Ahira yakin, kalo dia bisa mendapat cek $ 8, maka berarti internet benar bisa menghasilkan uang. Tinggal berjuang lagi agar bisa mengubahnya menjadi $ 8.000,-
Kini, hari-hari Ahira disibukkan dengan mengajar murid-muridnya secara online dan offline. Beliau tidak lagi memikirkan dari mana uang datang, karena uang terus mengalir ke rekeningnya. Bersedekah, menyantuni anak yatim, mengangkat kehidupan keluarga, dan perbuatan mulia lainnya jelas mengisi hari-harinya yang bahagia. Beliau sangat bercita-cita, melalui pembelajaran di AsianBrain, bisa mencetak ribuan internet marketer kelas dunia yang akan mengharumkan nama Indonesia.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar